Tuesday, April 17, 2007

MENDAKI GUNUNG, SEBUAH TANTANGAN


Sebuah judul buku dari seorang pendaki Indonesia, yang mempunyai cita-cita menjadi orang Asia Tenggara pertama yang berhasil menyatukan tujuh puncak dunia. Namun sayang, saat menjajaki puncak kelima, Norman Edwin tewas di Puncak Gunung Aconcagua di Argentina Amerika Selatan 1992. Bagi kebanyakan orang, hal seperti itu dianggap suatu hal yang gila, kenapa para pendaki tetap saja mendaki sekalipun banyak terjadi kecelakaan yang merenggut jiwa mereka.
Orang-orang Indonesia macam Soe Hok Gie, Idhan Lubis, atau yang terakhir menjadi pahlawan gunung Indonesia yakni Norman Edwin pun, sebenarnya tidak ingin mati lebih dulu dengan cerita seperti itu. Namun Soe Hok Gie pernah berujar, seorang pendaki gunung atau pecinta alam, tidak pantas mati di balik selimut tempat tidur, dan itu pula yang terjadi pada dirinya, saat tewas di Puncak Gunung Semeru pada tahun 1969.
Gunung bukan untuk ditaklukan melainkan untuk didaki dan dipelajari dan dijadikan suatu tempat yang penuh dengan pelajaran, pengetahuan, dan dijaga akan kelestariannya. Budaya vandalisme atau yang biasa orang-orang awam lakukan dengan mengambil sesuatu dari alam, mencorat-coret, merusak, sungguh sangat menyedihkan.
Sebenarnya dengan mendaki gunung, kita dapat mempelajari banyak hal, terutama bagaimana menghargai hidup kita, dan ciptaan Yang Maha Kuasa. Dengan persiapan yang matang dan pengetahun tentang pendakian yang cukup akan sangat membantu kita dalam keberhasilan kita saat mendaki gunung. Karena pastinya kita akan sangat mengerti kondisi diri kita, dengan begitu persiapan yang dilakukan pastinya akan lebih matang. Namun kita tentunya tidak bisa memperkirakan dengan pasti, apa yang akan terjadi di atas nanti.
Banyak pendaki yang tewas karena berbagai faktor yang tidak terduga. Kebanyakan kalaupun telah berhasil mencapai puncak, saat turun mayoritas pendaki sudah banyak kehilangan konsentrasi dan terkadang bertindak kurang hati-hati karena ingin cepat sampai dibawah tanpa memperhatikan keadaan. Akibatnya banyak yang masuk jurang, kehilangan jejak atau tersesat.
Mendaki gunung bisa menyadarkan kita akan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, kita bukan apa-apa, hanya secuil dari ciptaannya. Saat dipuncak gunung itulah kita dapat merasakannya, melihat betapa besar dan gagahnya gunung, indahnya alam, kerlipan bintang di langit yang tak pernah berhenti membuat kita semakin terpesona.
“ Jangan pernah takut mendaki gunung. Orang yang mendaki gunung belum tentu akan mempercepat kematian, melainkan orang yang tidak mendaki gunung belum tentu pula akan memperlambat kematian. Karena semua itu hanya ada pada takdir Yang Maha Kuasa”
Oki Budi Atmojo

No comments: